Friday, October 06, 2006

Genjot di Hutan Jati Gunung Pinang Cilegon


Sebenarnya ini trip lama, cuman baru sempat nulis sekarang. Peta di atas adalah petunjuk arah ke Gunung Pinang. Silahkan di-klik untuk versi gedenya.

Beda rasanya genjot di hutan jati Cilegon Timur dibanding Puncak atau Gunung Salak. Di sini tracknya variatif sekali. Ada track DH yang terjal dan ada pula XC yang menantang dengan beberapa obstacle yang membuat adrenalin terpompa keluar. Selain itu, klimat-nya juga berbeda. Panas tapi gak kepanasan :)

Sabtu 5 Agustus 2006 jam 06.00 pagi jemput Mbak Scarlett O'Hara di Bintaro Plaza, terus sarapan bentar lalu ngejar rombingan Om Devin yang udah meluncur di tol Jakarta - Merak. Di tengah jalan nyalip rombongan Pak Eko dan Ferry Orang Hutan beserta para downhillers. Sekitar jam 07.30 akhirnya tiba juga di pintu tol Cilegon Timur. Di sana sudah menunggu Pak Didi dari Komunitas MTB Cilegon dan rombongan Om Devin. Langsung deh meluncur ke lokasi yang berjarak sekitar 4 km dari pintu tol. Dari kejauhan terlihat bukit hutan jati yang ditandai dengan menara Telkom di Puncaknya. Sempat ciut juga karena kebayang bakal nanjak mendaki bukit tersebut.

Ternyata gue dan mbak Scarlett gak telat-telat amat. sekitar 30 menit kemudian rombongan Gading Serpong (minus Ietjung yang lagi genjot di UI) dan Karawaci pada berdatangan. Rame juga jadinya, mungkin ada sekitar 20-an orang yang bakal mencicipi track hutan jati ini. Tuan rumah menawarkan apakah mau mencoba track DH atau XC. Hampir semuanya milih ke DH dulu biar bisa nyoba semua track. Sehabis Safety Briefing dan berdoa, akhirnya petualangan dimulai juga.

Track DH

Track ini dimulai dari puncak bukit di dekat menara Telkom. Nah untuk ke titik itu perlu perjuangan. Para genjoter disuguhi pemanasan yang lumayan "panas" karena harus genjot nanjak sepanjang 2 km. Dan parahnya lagi, nanjaknya onroad di atas aspal. Sekitar 500 m dari pintu gerbang ketemu dengan persimpangan track XC. Banyak genjoter yang goyah imannya untuk tidak lanjut ke track DH tetapi langsung mencoba track XC. Sebagian besar tetap lanjut ke rencana semula menuju ke menara Telkom. Lumayan berat juga walaupun di atas aspal, untung jalannya ditutupi oleh kanopi hutan jati yang rindang. Lagi hot-hotnya genjot, eh para downhiller lewat diangkut pake pickup ke titik start. Curang ini namanya... :) Atau mungkin cara ini yang lebih cerdas kalee. Lain kali mending minta diangkut pake mobillah ke puncak bukit yah.

Surprise juga setibanya di titik start. Ternyata di sana sudah tersedia panggung start semi permanen kemudian beberapa gundukan tanah dan berm yang sudah disiapkan tuan rumah. Beberapa DH-ers mencoba suguhan tuan rumah meloncati rintangan yang ada. Setelah puas, giliran XC-ers yang langsung mencoba track. Sekitar 50 m setelah start, genjoter langsung disuguhi track yang menurun, berbatu, campur dengan licinnya guguran daun jati. Diperparah lagi dengan kondisi track yang kering sehingga banyak batu/tanah lepas yang membuat handling sepeda harus lebih manstaff. Kalo nggak bisa nyungsep ke semak ato nabrak pohon.

Setelah itu genjoter disuguhi dengan medan yang slopenya > 100 %. Bagi yang travel forknya gak sepanjang DH-ers, mau gak mau harus TTB termasuk Devin si raja XC. Speed berubah dari 40 km/jam menjadi hampir 5 km/jam sambil bergelayutan di pepohonan biar gak ngegelosor. Kalo gejoter yang pake setting DH mah gak perlu turun, turunan ini dilalap dengan lahap oleh mereka.

Setelah berjibaku dengan turunan terjal ini, selanjutnya lintasan lebih genjotable. Lebih landai dan penuh rintangan yang lumayan butuh skill untuk melewatinya. Genjoter yang tadinya sibuk memegang sepeda berubah menjadi sibuk menggenjot dan sesekali ber-bunny hop kecil melintasi rintangan. Di persimpangan track DH dan XC berhenti sebentar untuk merapatkan barisan sekalian menghela nafas sejenak. Perjalanan dilanjutkan ke jalur DH menuju ke perumahan Pejaten Mas(Cilegon). Sengaja gak masuk ke jalur XC karena setelah finish mau naik lagi untuk nyoba trek XC.

Keluar dari hutan panas Cilegon baru terasa menyengat tubuh. Untung hutannya rimbun, kalo gak bisa kebayang DH sambil panas-panasan. Dari perumahan sepeda digenjot onroad ke arah finish di kantor Perhutani yang notabene juga menjadi tempat start.

Track XC

Track XC ini startnya 300 meter dari pintu gerbang kawasan Gunung Pinang, ditandai oleh papan penunjuk arah track di sebelah kiri jalan. Track ini sebelumnya adalah jalan setapak pengawasan hutan jati, kemudian diperluas/diperbaiki oleh teman-teman Komunitas MTB Cilegon sebagai track XC. Two Thumbs Up buat mereka.


Track didominasi oleh track tanah dengan beberapa rintangan yang sangat menantang. Ada jembatan bambu dan beberapa gundukan DJ yang handicap-nya cukup berat. Walaupun di tracknya tanah, tetap mesti berhati-hati kalau kebetulan banyak daun jati yang menutupi track. Ban bisa slip kalo kebetulan melintasi guguran daun jati. Mungkin di musin hujan juga agak berlumpur, tapi saat gue di sana tracknya lagi kering banget. Maklum masih di pertengahan musim kemarau. Di tengah track terdapat persimpangan ke arah track DH. Untungnya papan penunjuk arah yang dibuat teman-teman Cilegon cukup lengkap sehingga tidak membingungkan genjoter. Mungkin ini track yang paling informatif yang pernah gue genjoti di seputaran Jawa Barat.

Di akhir track, genjoter disuguhin technical section genjot di kali mati yang berbatu. Gak tau apakah kalinya berair di musim hujan, yang jelas cukup menantang untuk dilibas. Akhirnya track finish di Pos Perhutani.


Berhubung gue belum punya peta topografi daerah di sekitar Serang - Cilegon, terpaksa detail track di-overlay dengan image Google Earth aja yah. Silahkan di-klik lalu di-save untuk yang pengen maen di sana.

No comments: