Tuesday, April 18, 2006

My B2W Route


Sila di-klik gambar di atas untuk detail rutenya.

Pagi tadi gue ber-Bike to Work lagi setelah hampir sekian lama absen akibat kesibukan kantor. Dulu sih waktu masih di Senayan rutin seminggu 2 kali, Selasa dan Kamis, trus lanjut di setiap Sabtu ber-off road dengan teman-teman komunitas MTB-Indonesia.

Sengaja start jam 5 subuh untuk menghindari macet dan asap kendaraan. Mulai dari rumah di Komp. Taman Asri Larangan/Kreo, sepeda meluncur melalui Jl. Cileduk Raya ke arah perempatan Joglo melalui Jl.Kejaksaan. Kendaraan masih sedikit dan jalan masih sepi. Malah ada jalan kompleks yang portalnya belum dibuka, terpaksa GB dikit (GB= Gotong Bike).

Dari Joglo lanjut lagi menelusuri Joglo Raya, Pos Pengumben, dan berbelok di Kelapa Dua. Sengaja nggak lewat jalan Panjang agar bisa menyingkat jarak tempuh. Dari Kelapa Dua motong Jalan Panjang ke arah Rawa Belong, pasar bunga yang selalu buka setelah azan subuh. Gue paling senang lewat sini karena pasar ini harum wangi baunya, tidak seperti pasar-pasar lain yang bau comberan. Campuran bau bunga mawar, sedap malam, anyelir, dll. memenuhi lokasi di sekitar pasar.

Setelah Rawa Belong, belok kiri ke arah Kemanggisan melewati kampus BINUS. Dari Kemanggisan lanjut ke arah Slipi Jaya, naik ke atas jembatan layang yang memotong S.Parman. Sempat berhenti sejenak untuk mengambil foto jalan di pagi hari. Lumayan juga, masih sepi. Coba jalan-jalan di Jakarta bisa seperti ini setiap waktu.

Dari Slipi Jaya lanjut ke arah Petamburan, belok kiri di Jati Baru kemudian naik lagi ke jembatan layang Jati Baru. Pemandangan dari atas jembatan lumayan bagus, kebetulan ke arah Depo Kereta Api Jati Barau ada kereta batubara yang lagi ngetem dan beberapa kereta penumpang. Sekali lagi sempat berkhayal kapan Jakarta punya kereta api yang bagus kayak kota-kota di Eropa sehingga orang-orang nggak perlu berdesak-desakan dan jalan-jalan di ibu kota nggak penuh sesak dengan kendaraan akibat tidak adanya transportasi umum yang layak. Mudah-mudahan ide Sutiyoso dengan monorelnya bisa solusi sebagian dari permasalahan yang ada.

Dari Jati Baru lanjut ke arah Kebon Sirih, belok kiri diAbdul Muis dan akhir menganan di Budi Kemuliaan. Sampe deh.... Setelah sarapan mie ayam, baru masuk ke kantor dan mandi pagi. Hhhmmmm segarnya!!!! Tambahan data, total jarak tempuh 17 km, pp jadi 34 dong. Waktu tempuh pagi cuman sejam, pulangnya biasanya 1,5 jam.

Cuman sayang, di kantor cuman gue dan beberapa office boy yang ber-B2W. Pengen rasanya menularkan semangat ini ke teman-teman sekantor, syukur-syukur bisa ke level management. Doain yah, semoga cita-cita gue ini bisa cepat terlaksana.

Sunday, April 16, 2006

Giant in Discovery Channel

Selesai makan malam rabu kemaren, iseng-iseng ganti channel tv ke Discovery. Eh ternyata ada acara Hours Asia yang kebetulan lagi nampilin profile Mr. King Liu, CEO Giant Bycycle, the biggest bycycle manufacturer in the world. Berhubung nontonnya 15 menit sebelum selesai, jadi penasaran pengen tau gimana sih cerita lengkapnya. Untung acara ini ditayangkan ulang tadi pagi jam 5 subuh. Udah deh, alarm disiapkan biar bisa nonton acara lengkapnya.

Mr. King Liu ini orang hebat, sempat masuk di majalah Forbes sebagai 20 best small companies in the world. Dia adalah founder sekaligus CEO Giant sampai sekarang. Dan emang jiwanya ada di sepeda, bukan hanya di kantor saja, tetapi kesehariannya selalu berhubungan dengan sepeda. Even ke kantor pun dia menggunakan sepeda (Bike 2 Work) yang selalu dikawal setia oleh Mercy SL.

Setelah nonton acaranya ini, banyak tambahan pengetahuan gue mengenai Giant. Tau gak kalo dulu Giant ini diawali oleh pabrik kaleng minuman? Ide membangun bisnis sepeda ini ternyata datang dari sebuah makan malam keluarga. Terus tau juga gak kalo Giant sempat rugi selama 13 tahun secara terus menerus dan bangkit kembali setelah mendapat kontrak dari pabrik sepeda Schwinn di USA sana? Giant juga adalah pioneer di pembuatan frame serat karbon walaupun sempat ada insident dimana ribuan frame serat karbon ditarik dari pasaran karena product defect.

Teknologi inovatif selalu dikembangkan oleh engineer-engineer muda Giant. Research & Development (RD) personnelnya orang-orang muda, beberapa di antaranya wanita. Yang unik adalah pengujian sepeda baru oleh para tukang ingsiyur tersebut, bukan hanya diuji di kantor dan pabrik, tetapi langsung diuji oleh para perancangnya di medan yang sebenarnya.

Untuk promosi, Giant juga tidak tanggung-tanggung dengan mensponsori team balap sepeda terkemuka T-Mobile yang sering memenangkan Tour d' France dengan seragam kebesaran berwarna pink. Efek ganda didapatkan dari sponsorship ini. Selain image yang berkembang di masyarakat, mereka juga mendapatkan masukan langsung dari atlet pengguna Giant mengenai kekurangan-kekurangan sepeda yang ditemukan selama bertanding.

Dulunya mungkin kita hanya mengenal Sharp van Japan, Mercedes von Germany, dll. Nah sekarang silahkan anda menikmati Giant van Taiwan. Gue sekarang udah menikmati Giant NRS-G yang menurut gue perfect banget (bukan iklan lho). Kalo entar pengen punya all mountain bike, gue pengennya pake Giant lagi, entah Reign ataupun Trance.

Sekali lagi, salut untuk Mr. King Liu yang sudah membawa Giant menjadi sebesar ini.

Friday, April 14, 2006

Riding Safely a.k.a Personal Protection

Dua minggu yang lalu 2 genjoters bernasib kurang baik waktu sedang offroadh. Yang pertama jatuh di turunan licin di Puncak setelah tanjakan Ngehe Dua, melayang gaya Superman dan kepala/muka mendarat di tanah. Untung ada helm sang penyelamat sehingga benturannya hanya membuat sang genjoter keliyengan beberapa saat. Yang satunya lagi patah tangan waktu sedang bertanding di kejuaraan Downhill di Kudus. Yang satu ini untung juga, masih bisa balik nyetir satu tangan ke Jakarta walaupun harus gantian nyupir dengan “sang pendamping”.

Sebenarnya gak ada yang paling beruntung selain bisa genjot dengan aman dan selamat, sejak berangkat dari rumah sampai pulang, sehingga bisa bertemu kembali dengan keluarga tercinta di rumah. Selain itu juga agar bisa acara genjot-genjot berikutnya bisa lebih fun.

Untuk itulah posting saya buat agar bisa dijadikan panduan bagi teman-teman genjoters. Bukan bermaksud menggurui tetapi hanya sekedar berbagi pengalaman dan mengingatkan bahwa Riding Safely itu nikmat dan menyenangkan.

Helm

Bagi saya pribadi, kepala adalah bagian yang paling vital di antara semua bagian tubuh. Gunakan helm yang sesuai dengan peruntukannya, sebaiknya yang sudah lulus safety standard tertentu – coba cek di bagian dalam helm. Helm sepeda biasa cocok dipergunakan untuk genre cross country dan all mountain. Sedang tipe full face mutlak diperlukan kalau dipakai untuk genre down hill atau free ride. Jangan lupa mengencangkan tali pengikat helm sebelum memulai genjot dan gunakan helm sesuai petunjuk dari pabrik. Juga jangan pelit dengan harga, biasanya kualitas sesuai dengan harga koq.

Standar keselamatan, jenis, dan peruntukannya bisa diliat lebih detail di www.helmets.org. Beberapa produsen helm yang terkenal adalah www.giro.com atau www.bellbikehelmets.com

MTB Shoes

Yang kedua adalah sepatu, mempunyai fungsi penting bagi kaki yang bekerja mengontrol kecepatan dan tempat untuk bertumpu. Sebaiknya untuk MTB gunakan sepatu yang cocok untuk pedal tipe clipless dan mempunyai cleat. Untuk penggunaan cleat ini masih ada pro dan kontra. Bagi yang kontra mereka beranggapan penggunaan cleat bisa menghambat pengontrolan sepeda terutama saat akan jatuh. Cuman saya pribadi lebih cenderung untuk menggunakan sepatu yang ada cleatnya. Selain bisa menghindari sepatu slip dari pedal, cleat juga sangat membantu untuk menambah power. Jangan lupa berlatih menggunakan sepatu bre-cleat sampai mahir benar sebelum terjun ke medan off road.

Sebaiknya gunakan sepatu jenis ¾ sehingga bisa menutupi mata kaki sehingga keseleo pada saat genjot tidak terjadi. Terus kalau ingin kakinya kering saat sepatu terendam di air, gunakan sepatu berbahan khusus seperti Gore-Tex ™. Cuman kantong juga harus siap.

Beberapa jenis MTB Shoes bisa dilihat di:
http://bike.shimano.com/catalog/cycle/products/category.jsp?FOLDER%3C%3Efolder_id=2534374302040272&ASSORTMENT%3C%3East_id=1408474395181419&bmUID=1144984108168

Gloves

Ketiga yang terpenting adalah sarung tangan. Kenapa ini penting karena tangan mempunyai fungsi utama dalam mengontrol handle bar, brake dan shifter. Kalau tangannya berkeringat, otomatis pengendalian sepeda akan berkurang.

Ada 2 jenis sarung tangan yang beredar, yang full dan half cover. Tipe pertama mempunyai fungsi ganda sebagai penyerap keringat dan melindungi jari gesekan atau goresan pada saat jatuh. Tipe kedua hanya berfungsi agar pengendalian sepeda bisa sempurna walaupun tangan berkeringat.

Body Protector

Tiga di atas adalah mandatory. Perlengakapan selanjutnya yang penting adalah body protector. Terdiri dari 3 bagian: knee/leg, elbow/arm, dan torso/shoulder.



Untuk cross country disarankan menggunakan minimal knew/leg guard, kadang dibecandain sebagai pelindung otak, dan elbow/arm guard. Rasanya gak pernah ada acara genjot yang bebas dari jatuh. Pada saat jatuh, protector-protector inilah yang menjadi pelindung dari cedera serius.

Untuk genre downhill, sangat disarankan untuk menggunakan torso (badan dari pinggar ke leher bagian bawah) dan shoulder (bahu). Maklum, di genre ini kalo jatuh gak main-main sehingga safety precaution-nya juga harus lebih mantap.

Coba cek detailnya di http://www.troyleedesigns.com/ atau www.foxracing.com .

Safety Glasses

Selanjutnya adalah pelindung mata, bisa menggunakan kacamata biasa, atau kalau mau mantab bisa menggunakan goggle. Fungsi kacamata akan terasa saat melewati track yang berlumpur dimana percikannya bisa mengenai mata, selain melindungi mata dari sinar ultra violet. Sebaiknya gunakan kacamata khusus untuk sport yang bisa mengurangi pengembunan akibat nafas dan temperature. Warna lensa tidak harus hitam, yang bening pun gak jadi masalah. Kalau mau ringkas, gunakan kaca mata yang mempunyai lensa bening dan hitam.

Rain Jacket

Terakhir adalah jas hujan. Lumayan untak mencegah bersin sehabis kehujanan waktu genjot. Juga bisa untuk mencegah masuk angin lho. Cukup pake yang ringan aja biar gampang bawanya. Steven dari Gading Serpong make jas hujan yang tipis banget kayak plastic sampah. Katanya sih die beli di supermarket, emang ada khusus yang jual. Sebaiknya beli yang ukuran anak kecil biar lenggannya gak kepanjangan dan gak ganggu waktu genjot.