Sunday, September 24, 2006

Basic First Aid for Mountain Bikers

Seperti janji gue di milis MTB-Indonesia, berikut adalah dasar-dasar teknik First Aid (P3K) yang kira-kira ada hubungannya dengan cedera yang mungkin terjadi saat sedang genjot.

D R A B C

Seorang well trained first aider pasti dan kudu ngarti cara melakukan DRABC sebelum melakukan pertolongan. Apa itu DRABC?

  • D = Danger, pastikan bahaya yang ada di sekitar korban dan penolong sudah dijauhkan/dihilangkan. Kalo gak bisa, pindahkan korban bila memungkinkan. Jangan pindahkan korban seandainya ada tanda-tanda cedera tulang belakang.
  • R = Response, cek apakah si korban bisa merespon panggilan kita. Bila korban tidak sadar, lakukan prosedur ABC lalu segera minta bantuan medis yang terdekat (klinik, puskesmas, dll.)
  • A = Air way, buka mulut korban dan pastikan jalan nafas tidak terhalang oleh benda asing. Jika tidak ditemukan benda asing, tetap usahakan jalan nafas terbuka.
  • B = Breathing, lihat, dengar, dan arsakan apakah korban bernafas setidaknya selama 10 detik. Jika korban bernafas, tempatkan korban dalam posisi yang nyaman. Jika tidak bernafas, lakukan Cardio Pulmonary Resusitation (CPR) dan segera cari pertolongan medis. Prosedur CPR bisa dilihat di sini: http://www.stjohn.org.au/quick_pdfs/cpr.pdf
  • C = Circulation, periksa aliran darah dengan cara melihat, mendengar, merasakan nafas korban, batuk, korban bergerak atau tanda-tanda kehidupan lainnya. Jika korban tidak sadar tetapi bernafas, posisikan dalam posisi yang nyaman dan segera cari pertolongan medis. Bila korban tidak sadar dan tidak ada tanda-tanda bernafas atau sirkulasi aliran darah, lakukan CPR dan segera cari pertolongan medis.
Silihkan klik link berikut mengenai step by step DRABC yang lebih lengkap: http://www.stjohn.org.au/quick_pdfs/handlinganemergency.pdf. Sebenarnya ada step "D" di link tersebut, cuman tidak mungkin dilakukan di arena genjot karena harus bawa alat Defibrilator.

Pendarahan

Untuk pendarahan kecil seperti luka gores, lecet di lutut, dll., bersihkan luka terlebih dahulu. Kalau ada air bersih (misalnya dari camelbak), siram luka dengan air tersebut sampai kotoran hilang. Kemudian bersihkan luka dengan alkohol (sekarang ini banyak dijual kasa beralkohol sekali pakai yang di-packing ringkas). Setelah itu semprotkan sprydien ato oleskan betadine. Tutup luka dengan kasa steril dan rekatkan dengan plester agar kasa tidak berubah posisi.

Untuk pendarahan besar, lepas pakaian di bagian yang luka atau gunting pakaian jika tidak bisa dilepas. Bersihkan kotoran yang ada lalu berikan tekanan terhadap luka dengan menggunakan kasa steril atau kain bersih. Bila terdapat benda asing di dalam luka, lakukan tekanan di sekitarnya saja. Baringkan korban dan posisikan bagian yang terluka lebih tinggi dari jantung. Berhati-hatilah bila diperkirakan ada tulang yang patah. Pasang kasa steril lalu bebat luka dengan mitela ato flexiband. Tambahkan kasa bila masih terlihat pendarahan, ulangi pembebatan. Detailnya ada di sini: http://www.stjohn.org.au/quick_pdfs/severe_bleeding.pdf

Patah Tulang, Keseleo, atau Dislokasi

Untuk patah tulang, ikuti prosedur DRABC. Tangani pendarahan lalu tutup luka. Periksa bagian yang patah dan minta korban untuk tidak menggerakkan bagian tersebut. Bebat bagian yang patahseperti yang di link berikut: http://www.stjohn.org.au/quick_pdfs/fract.pdf. Sebaiknya keseleo jangan diurut dan perhatikan jangan sampai aliran darah tertutup sama sekali oleh proses pembebatan.

Untuk dislokasi dan keseleo, lakukan prosedur DRABC lalu ikuti dengan RICE (bila memungkinkan):
  • R = Rest
  • I = Ice
  • C = Compression
  • E = Elevation

Cedera Tulang Belakang

Ini yang paling penting diingat bila ada teman yang jatuh saat bersepeda: jangan pindahkan korban kecuali korban dalam kondisi berbahaya. Ikutin prosedur yang ada di link berikut: http://www.stjohn.org.au/quick_pdfs/spinal_injury.pdf atau http://www.mayoclinic.com/health/first-aid-spinal-injury/FA00010. Segera cari pertolongan medis.

Cedera Mata

Siapa tau mata kelilipan lumpur yang muncrat, bantu dongakkan kepala korban kemudian aliri mata korban dengan air bersih. Bila benda asing tidak bisa dikeluarkan atau mata tetap terasa perih, tutup mata dengan kasa steril. Bebat mata yang sudah tertutup dengan mitela atau perban lentur (flexiband). Segera cari bantuan medis.

Lengkapnya bisa dilihat di sini: http://www.stjohn.org.au/quick_pdfs/eye_injury.pdf

Digigit Ular Berbisa

Cek nafas dan aliran darah si korban lalu tenangkan si korban. Segera bebat beberapa centimeter di atas bagian yang digigit (ke arah jantung), harus kencang seperti membebat tangan atau kaki yang keseleo tetapi tidak terlalu kuat. Gunakan bantuan kayu/papan pada saat membebat agar bagian badan tidak terlalu banyak bergerak. Minta si korban untuk tidak banyak bergerak atau meronta karena akan membuat bisa ikut terpompa ke dalam aliran darah. Lengkapnya di sini: http://www.stjohn.org.au/quick_pdfs/snake_spider_bite.pdf

Monday, September 18, 2006

Situ Lembang 16 September 2006


Wuihhhh..... panas di dada, sesak nafas, kerongkongan berlendir, mata berair, dll. Mungkin itulah yang dirasakan beberapa genjoter di 1 km pertama saat genjot ke Situ Lembang Sabtu kemaren, 16 September 2006. Gimana gak termehek-mehek, lha wong tanpa pemanasan langsung diberi sarapan tanjakan yang full nanjak terus. Malah karena udah frustasi duluan karena diberitahu nanjaknya 8 km, langsung deh seorang genjoter milih naik ojek ke arah Pintu Angin (udah Rp. 5 ribu, nawar lagi kekekeqqq). Walhasil doi keliru, nanjaknya cuman 3 km sampe Pintu Angin. Malah rugi besar karena gak ikut menikmati turunan hutan pinus yang aduhai tea'.

Begitulah permulaan cerita genjot di Situ Lembang week end kemaren. Ceritanya genjot ini sebagai genjot penutup sebelum memasuki bulan Ramadhan. Beberapa genjoter udah nginap semalam di Bandung, sekalian berubah wujud jadi bujangan semalam heheheh. Yang lainnya milih "tek-tok", istilah bagi yang datang pagi dan pulang sore ke dan dari Bandung. Tempat berkumpul di depan Univ. Advent Parongpong, cuman ditunggu sampe jam 7.30 koq pada belum nongol ya'? Ternyata ngumpulnya di warung "Anu Kuring" (lupa namanya euy), 1 km sebelum meeting point. Yah udah deh, balik badan graak ke sana deh. Begini nih kalo datang dengan para "bujangan", bangunnya aja jam 7 pagi (di hotel Setiabudi) padahal udah janji 7.30 di Parongpong Lembang. Nasib....nasib....


Parkiran Mobil - Pintu Angin – Camp Komando

Setelah parkir yang rada bribet buat sedan dan MPV, sepeda dibongkar dan mulai mempraktekkan Pre-Inspection Use. Lumayan, safety awareness-nya udah mulai naik nih. Rante diminyakin, RD & FD dicek, rem dites, ban diisi angin, handle bar dicek, dll. Ini semua berguna biar genjotnya aman dan bisa menikmati perjalanan. Siapa sih yang pengen dapat masalah pas lagi nikmat-nikmatnya genjot. Protector juga dipersiapkan, bekal untuk yang demen lari kenceng diturunan. Hati-hati tapi ya'.

Seperti di paragraf pertama, tanjakan sudah menanti sejak awal sampai 3 km pertama, paduan antara single track dan jalan berbatu. Untung ada hutan pinus, jadi ada kesempatan ngaso dan ngudut bentar. Rombongan yang dipimpin Pak Tim dari Camp Komando Situ Lembang cukup profesional menunggu teman-teman yang sudah mulai kehabisan nafas. 5 menit kemudian perjalanan dilanjut, TTB dikit kemudian disuguhin turunan di sela-sela pohon pinus. Nikmat banget rasanya nemu turunan.... Di ujung turunan ternyata lagi ada yang camping, banyak ceweknya lagi nyanyi-nyanyi. Seperti biasa, beberapa genjoter langsung beratraksi sambil TP-TP, tebar pesona maksupnye heheheh

Dari Pintu Angin ke Camp Komando gak terlalu berkesan. Paling waktu di hutan pinus doang, itupun slightly nanjak. Setelah itu motong keluar kanopi hutan masuk ke jalan berbatu, kadang nanjak kadang menurun, kebanyakan sih nanjak. Di tengah jalan sempat berfoto sejenak di beberapa plang penunjuk Camp Komando Situ Lembang. Tulisannya sangar-sangar euy, kayak masuk medan perang Bratayudha ajah. Untuk yang belum tahu Situ Lembang, daerah ini adalah arena penggonjlokan para calon Kopassus. Biasanya mereka latihan perang-perangan dan survival di sekitar lokasi ini. Selain dari Kopassus, daerah ini juga di gawangi oleh para Wanadri Senior yang ikut membantu om-om di Kopassus. Mangkanye izinnya gak sembarangan, gak boleh tabrakan dengan masa latihan. Untung ade Kang Cheppy dan Sanusi yang punya jaringan luas dengan para sesepuh Situ Lembang.

Kecewa banget waktu nyampe di Situ Lembang. Bukan genjotnya ato tanjakan, tapi dengan kondisi Situ yang lagi kering. Maklum lagi kemarau, permuakaan air Situ surut sampai-sampai bonggol-bonggol akar kayu nongol. Banyak orang yang manfaatin situasi ini, mereka turun ke danau untuk mancing ato sekedar maen air. Biasanya kedalaman bisa sampe 3-5 meter, kemaren semeter aja mungkin gak nyampe.

Genjoter langsung menuju ke Camp Komando buat makan siang. Pak Tim sudah bantu ngurusin makan yang tadi dibeli di warung Anu Kuring. Hebat nih makanannya naik ojeg karena kalo dibawa masing-masing pasti ngerepotin genjoter. Menunya tempe tahu plus ayam goreng dan sambel.... hhhmmmmm nyam nyam.

Outer Situ Lembang Ring Track

Kalo pernah dengar Jakarta Outer Ring Road, nah kemaren kami juga punya Situ Lembang Outer Ring Track, single track keliling Situ Lembang. Tracknya sangat menakjubkan, betul-betul genjot di bwah kanopi hutan tropis. Variatif sekali, kadang kudu TTB karena harus melewati rintangan pohon tumbang, sungai/creek kecil. Cuman ada satu syarat koq, harus dikawal oleh sesepuh Situ Lembang yang hapal track di luar kepala. Soalnya kalo nggak bisa tersesat. Pan lucu kalo milis MTB-Indonesia rame dengan berita orang hilang di Situ Lembang hihihih.

Lagi enak-enaknya genjot, dari jauh terdengar suara cekikikan. Ngeri juga, di tengah hutan koq ada cekikikan. Makin lama makin banyak, terus makin jadi seperti pasar malam. Ternyata lagi ada anak Nymphaea, mahasiswa dan mahiswi Jurusan Biologi ITB, yang lagi praktikum lapangan ngumpulin herbarium. Gue hapal banget karena warna jaketnya hampir sama persis dengan warna jaket himpunanku, GEA – Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi ITB, waktu kuliah dulu.

Walaupun di tengah hutan perawan, sampah bertebaran di sana-sini bukan pemandangan yang aneh. Yang plastiklah, botol minuman bekas lah, sampe yang paling miris waktu ngeliat batu batere berkarat di dengan aliran sungai. Padahal Situ Lembang ini merupakan mata air sungai Cimahi yang mengalir ke kota Bandung dan Cimahi. Coba bayangkan gimana kalo toxic matter itu kebawa air dan dikonsumsi pendudu. Ini PR buat pengelola Situ lembang dan juga pengunjungnya. Keep Situ Lembang Clean, Euy !!!

Di ujung Utara Situ, genjoter berhenti sejenak untuk foto bareng di tangga kayu yang biasa dipake latihan Komando. Di kali kecil yang airnya bening juga berhenti buat foto-foto, disepakati untuk menuju ke mata air. Konon kabarnya mata air ini mujarab bagi untuk yang ingin umur panjang. Makanya beberapa genjoter bela-belain ke mata air tersebut, siapa tau khasiatnya emang bener. Who knows lha.... Setelah dari mata air, track kembali ke Camp Komando nggak terlalu sulit. Ada jalan berbatu koq, jalan ini juga dimanfaatin oleh motocross yang kebetulan lagi banyak-banyaknya hari itu. Mungkin mereka sedang gathering week end, sampe bawa tenda buat nginap lho.

Sempat ada incident kecil, ban gue bocor di turunan berbatu. Sempat loncat waktu ada drop off kecil, ehh malah kena snake bite. Untuk ada Kang Deni dan Idoel yang bantu ganti ban. Thanks a lot my men.

Situ Lembang – Parkiran Mobil

Udah jam 4 sore, udah waktunya balik. Pak Tim ngajakin lewat jalur yang berbeda. Asyik juga tracknya karena nurun terus sampe sungai kecil, nerobos hutan perdu, sesekali ketemu rombongan mahasiswi yang lagi di-ospek (kakak seniornya galak euy). Sehabis turunan diganjar dengan tanjakan ke Gerbang Komando. Lumayan berat kali ini karena fisik udah mulai menurun, TTB aja ah. Dari gerbang ngikutin jalan berbatu lagi yang dilewatin waktu naik ke Situ Lembang. Gak terlalu menarik. Setelah itu masuk ke turunan hutan pinus, ini yang menarik. Bisa zig-zag di sela-sela pohon, asyik pissan. Balapan terus sampe Pintu Angin.

Setelah pintu angin sebagian genjoter pengen ngelewatin tanjakan hutan pinus. Gue dan beberapa yang lain tetap milih lewat jalan berbatu. Ternyata nemu turunan asyik setelah portal, agak berdebu sih tapi cukup bisa memompa adrenalin yang sudah kendor. Sampai-sampai beberapa genjoter nyungsep saking exited-nya. Untung kena dado, kalo kena mato bisa buto heheheh.

Jam 5 tepat semuanya sampe di parkiran mobil. Ditutup dengan acara Kang Cheppy nyungsep pas di finish, udah uzur akang ...glek kikikiqqq

How To Get There

Situ Lembang bisa diakses dari Kampung Kertawangi, Kecamatan Parompong - Lembang. Kalo dari Lembang bisa ambil jalur Lembang-Cimahi lewat curug Cimahi, sekitar 2 km setelah Universitas Advent Indonesia ketemu Gerbang Komando di sisi kanan jalan. Ikutin aja jalan berbatu ke atas sampai nemu lapangan bola buat parkir mobil.

Bisa juga di-drop di Cikole, hutan pinus sebelum jalan masuk ke Tangkuban Perahu. Ikuti single track Cikole-Sukawana, entar setelah curug kecil belok ke kanan dan genjot ke atas sampe nemu Pintu Angin. Biasanya anak-anak Bandung All Mountain (BAM) lewat jalur ini, tapi jarang yang naik sampe ke Situ Lembang.

Lembar Utara
Lembar Selatan

Silahkan di-klik peta di atas lalu didownload untuk referensi genjot.

Friday, September 15, 2006

My First Aid Kit


2 minggu lalu gue jatoh di Gn. Mas. Untung hanya lecet aja di lutut, setelah disemprot Sprydine lanjut lagi. Cuman koq darahnya ngocor terus yah. Akhirnya singgah di klinik Perkebunan Gn. Mas di belakang kantor koperasi. Setelah dibersihkan dan luka ditutup kasa, perjalanan lanjut lagi tanpa harus kehilangan fun.

Akhirnya gue niatin deh punya 1 First Aid Kit yang selalu tersedia di dalam Camelbak. Tanya sana-sini, akhirnya terkumpullah seperti ini:

Basic Supplies

- Kasa beralkohol, gak repot karena gak perlu bawa botol alkohol
- Kasa steril
- Plester berpori untuk merekatkan kasa
- Band Aid (plester obat
- Sprydine (betadine semprot
- Bioplasenton (salep luka)
- Cotton buds untuk membersihkan luka
- Gunting kecil
- Mitela (kain segitiga
- Elastis band untuk membebat

Obat-obatan

- Panadol
- Diatabs
- Immodium (untuk sakit perut)
- Incidal (anti alergi)
- Counterpain
- Sunscreen