
Silahkan klik digambar untuk peta yang lebih besar. Lembar peta lainnya bisa lihat di bagian bawah posting ini.


Tersesat di Hutan
Sebenarnya karakter trek Telaga Warna hampir sama dengan trek Rindu Alam - Gunung Mas, didominasi oleh jalan berbatu dan pergenjotan diantara rerimbunan semak pohon the. Bedanya dari Rindu Alam ke Gunung Mas treknya menurun, sedang di Telaga Warna diawali dengan trek mendaki dan sesekali menurun. Selain itu perkampungan penduduk lebih banyak di Talaga Warna, beda dengan Rindu Alam – Gunung Mas dimana perkampungan pertama berada di kompleks perumahan karyawan Perkebunan Teh.



Hampir sejam waktu yang terhilang di hutan. Sebelum lanjut, genjoters menarik napas sejenak sambil mengatur strategi selanjutnya.
Freestyle di Warung Indomie

Dibutuhkan waktu sejam untuk sampai ke desa yang dimaksud. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang dan perut sudah keroncongan, warung indomie yang merupakan satu-satunya di desa tersebut langsung diserbu genjoter. 18 porsi intel (indomie telur) diorder, tetapi tunggu punya tunggu hidangannya gak keluar-keluar juga. Ternyata pemiliknya gak siap dengan serbuan ini, maklumlah di daerah ini jarang banget terima order sedemikian banyak. Akhirnya intel keluar juga setelah menunggu 30 menit, itupun hanya untuk kloter pertama. Kloter keduan lebih cepat, hanya butuh 15 menit.

Sambil nunggu indomie, Jemmie mempertontonkan freestyle riding pake spedanya putri, Intense Orange yang baru luluran ganti warna krem. Ini die fotonya.
Genjot di Perkampungan
Setelah semua kebagian jatah, genjot dilanjutkan lagi. Ternyata desa Indomie ini gak terlalu jauh dari lokasi hutan dimana genjoters tadi tersesat. Kalo ditarik garis lurus dari titik terjauh di hutan, jarak ke trek yang ingin dilalui hanya sekitar 400 meter. Artinya kalo tadi tetep aja nerobos hutan, kita gak perlu berputar sekitar 8 km. Tapi sudahlah, yang penting sekarang udah tahu jalan pulang.

Perjalanan selanjutnya gak terlalu berkesan karena on road sepanjang perkampungan penduduk. Sebenarnya kalau mau cepat bisa motong lewat jalan raya Bogor – Cianjur, cuman kayaknya kurang seru dan pasti monoton. Namun beberapa genjoter sempat terpisah dari rombongan dan akhirnya memilih genjot melewati jlan raya. Sempat pula terjadi insiden kecil, ada yang kejang lah, ada pula yang rantainya putus.
Secara keseluruhan, genjot kali ini sangat menyenangkan. Terima kasih buat para genjoter yang sudah berpartisipasi. Jangan kapok yah diajak genjot lagi…



Foto-foto lainnya bisa diakses di:
http://community.webshots.com/myphotos?action=viewAllPhotos&albumID=548957770&security=CIXBjU