
Disiapin sejak 6 bulan yang lalu, ganti frame buat even ini, persiapan fisik biar genjotnya manstaff, minta izin istri sejak jauh hari, itu semua adalah yang saya lakukan biar bisa ikut Tour de Java 2007. Sebenarnya ini even yang kedua yang diadakan oleh H4 MTB Community, tahun lalu saya tidak bisa ikut karena baru saja menerima berkah kelahiran Sophie putriku yang pertama. Tahun gak boleh gak ikut lagi dong ah, biar gak ngences dengerin ceritanya doang :)




Setelah ngumpul semua nyawanya, baru deh satu persatu berlomba menuruni single track yang aduhai. Tidak terlalu terjal, basah tapi tidak licin, dan cukup panjang bagi penikmat turunan. Di beberapa section bisa ber-bunny hop. Rasanya nikmat sekali setalah ber-10x10 (cappeee deeeh) di awal trip. Tidak rugi rasanya berkunjung jauh dari tanah Betokaw khusus untuk menikmati rack Ceto yang terkenal ini. Di ujung single track, semua rombongan berfoto bersama lagi, soalnya pemandangannya enak bowww. Suasana kebun tehnya hampir mirip dengan Gunung Mas dan Telaga Warna di Puncak Bogor.
Track berbatu seperti di Rindu Alam merupakan suguhan selanjutnya. Mau gak mau konsentrasi tinggi dibutuhkan mengingat tingginya resiko bila salah dalam memilih jalur. Lumayan panjang, hampir 4-5 km dan so pasti menurun. Beberapa genjoter terlalu asyik di track ini sampai lupa dengan tajamnya bebatuan, akibatnya ban mereka kena snake bite :( Oh iya, kalau di turunan sebelumnya tanahnya basah tapi gembur dan tidak licin, di track makadam ini harus berhati-hati untuk tidak mengambil jalur tengah yang licin dan berlumut. Sebaiknya mengambil jalur berumput di sisi kiri atau kanan jalan, biar lebih aman.
Di dekat pura, track berakhir dengan jalan semen di sela-sela pohon teh. Malang tak dapat di tolak, genjoter muda dari Solo belum bisa menahan nafsu berpacunya dan akhirnya dia terpental dari sepeda karena berusaha menghindar tabrakan dengan genjoter lain. Akibatnya cukup parah, siku kirinya disloc dan perlu perawatan medis selanjutnya. Setelah dibidai, diapun dievakuasi ke Solo.
Lanjut lagi, cuman sayang saya kali ini kurang beruntung. Ceritanya mau pindah track dari jalur tanah berlumut dan licin ke jalur berumput di samping kiri, eh.... ban depannya slip dan mau gak mau saya juga ikut terpelanting. Untung sudah dibekali ilmu salto yang mumpuni sehingga tidak ada cedera serius, cuman sayang goggle kuningku patah karena tertimpa badanku :( Berdiri lagi sambil senyam senyum cengengesan dan lanjut genjot lagi. Kali ini tanjakan yang gak terjal, cuman karena sudah mulai capek akhirnya sebagian besar TTB. Di ujung tanjakan, seperti biasa kembali istirahat dan foto-foto dengan latar belakang pemandangan yang aduhai.



Single track terakhir menuju finish sangat menyenangkan: turunan disertai pemandangan yang indah. Bisa dikebut karena tracknya tanah gembur dan tidak selicin seperti di awal trip. Eh... pas 100 m dari finish ban sepedaku dua-duanya bocor. Terpaksa deh TTB ke tempat finish. Untungnya ada temen dari Kudus yang ngasih ban cadangan, makasih deh Om. Bannya dipasang buat trip besok harinya di Cemoro Kandang, kaki Gunung Lawu.
Mohon maaf saya gak punya peta topo daerah jawa Tengah, adanya jawa Barat toq. Mo timpe GPS track di atas Google Earth pun tak bisa, blum bayar annual fee untuk versi plus yang bisa maenin GPS track. Saya link kan ke GPS track yang diambil pake Garmin eTrex Vista C ku aja yah. Seperti biasa, download dari navigasi.net dan anda haru sudah punya login id dulu. Sila masuk ke sini http://navigasi.net/goprv.php?g=prv&u=qmx8j1c
No comments:
Post a Comment